30-8-2018
Apakah Ngabalin jika tidak pakai ‘seragam khas’-nya, sorban, akan tetap diangkat sebagai juru bicara presiden? Dan diberi ‘tambahan penghasilan’ sebagai komisaris salah satu BUMN? Dan ‘terekspos’ secara luas pula? Dan omong sering kali kasar dan sekaligus tidak bermutu? Atau mengapa dibiarkan saja omong kasar keluar dari mulutnya? Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diteruskan terkait dengan apakah simbol-simbol yang dipakai seseorang itu mempunyai makna?
Jelaslah simbol-simbol itu –apapun itu, mempunyai makna dalam hidup manusia. Manusia adalah animal symbolicum, demikian Ernst Cassirer. Bahkan ada waktunya di masa lalu ketika baju kotak-kotak itu menjadi satu simbol akan sesuatu. Dan bagaimana jadinya misalnya, ketika seorang yang ditokohkan dalam ranah baju kotak-kotak itu kemudian terekspos seperti tingkah Ngabalin dan tersebar di banyak media mainstream, media digital, dan terekspos selalu dengan lengkap berpakaian serba kotak-kotaknya? Bisa jadi orang secara perlahan tapi pasti akan ada yang mempersepsi, o ternyata gitu to kualitasnya si kotak-kotak, dan seterusnya. Memperolok atau mempermainkan simbol jelas telah menjadi satu dari seribu satu macam jalan pembunuhan karakter.
Dan sayang sekali, mengapa itu harus terjadi tepat di depan mata kita? *** (30-8-2018)
Niccolo Machiavelli
Ernst Cassirer