18-10-2019
Citizen Cohn adalah sebuah film yang bercerita tentang Joseph McCarthy –dari Partai Republik, dan tangan kanannya, Roy Cohn. McCarthyisme adalah soal anti-komunis di AS pasca Perang Dunia II –sekitar tahun 1950-an, dan dimotori oleh Senator Joseph McCarthy (1908-1957) dan tangan kanan-nya Roy Cohn. Red Scare semakin menjadi-jadi ketika McCarthy berpidato bahwa ada sekitar 205 komunis –‘red channels’, yang sudah menginfiltrasi masuk ke pemerintahan AS. Setelah terpilih lagi di tahun 1952, beberapa tahun sesudahnya ia terus melakukan investigasi dan hearing terkait dengan infiltrasi komunis itu.
Meski ketidak-nyamanan terus merebak di beberapa kalangan, dan tidak hanya itu, ‘red-scare’ anti-komunis ini juga banyak kalangan yang menyerapnya, paling tidak ini dapat dilihat dari keterpilihannya lagi McCarthy di tahun 1952. Dan jelas juga, ada pengaruh dari Perang Dunia II yang baru saja selesai dan Perang Dingin baru mulai. Dan bayangkan juga modus komunikasi masih didominasi oleh komunikasi man-to-mass melalui surat kabar, radio dan televisi. Tentu juga film. Televisi memang masih dalam proses penyebarannya. Di tahun 1948, baru ada 178.000 televisi di rumah-rumah tangga di AS. Tahun 1955 televisi sudah merebak menjadi sejumlah 750.000 buah dan tersebar sekitar setengah rumah-rumah di AS.
Dalam perjalanannya, ‘red scare’ ini bisa dikatakan besar karena tekhnologi komunikasi dan sekaligus meredup karena juga media komunikasi. Edward R. Murrow (1908-1965) adalah wartawan radio dan televisi di AS. Saat McCarthyisme merebak, ia sudah merupakan wartawan yang berpengalaman. Murrow dalam program televisi See It Now di tahun 1954-an[1], secara tajam dan brilian menguliti bermacam argumentasi yang diajukan McCarthy. Dan perlahan ‘red scare’-pun tidak terus menggila, dan semakin menghilang denyutnya ketika McCarthy meninggal di tahun 1957, tidak menyelesaikan jabatan periode keduanya. Yang tidak boleh dilupakan adalah background dari keberhasilan Murrow itu, yaitu tumbuh dan berkembangnya kemampuan ‘mawas-diri’ (melalui jalur politik) di AS sono melalui partai-partai dominannya, yaitu antara Partai Republik dan Partai Demokrat.
Coba kita bayangkan jika setelah pemilu semua partai kemudian merapat ke pemenang, atau yang tertinggal hanya bagian kecil saja yang secara hitungan sangat-sangat-jauh dari mayoritas. Atau ketika ada seorang ‘Murrow’ yang baru akan muncul ke permukaan saja sudah ‘dipanggil’ dan disuruh meralat isi laporannya. Media massa mainstream semua kompak mengusung dan menabuhkan ‘red scare’ itu. Atau yang tidak sepakat langsung diciduk. Mahasiswa yang mau menyampaikan aspirasinya diancam DO. Sementara yang pro-‘red scare’ misalnya, bebas gentayangan menyebar pamflet, siaran di radio, dan lain-lain. Semau-maunya. Bahkan ada ‘kakak-pembina’-nya lagi. Bebas berkeliaran dan kemungkinan terciduk adalah nol persen. Akankah ada film Citizen Cohn empat-puluh tahun kemudian? Jika ya, jangan-jangan judulnya berubah menjadi ‘Citizen Tadpole’ .... *** (18-10-2019)
[1] Lihat misalnya: https://www.youtube.com/watch?v=vEvEmkMNYHY