17-02-2022
Bagaimana jika bukan Capitol Hill yang direngsek (Bag. 2), tetapi segala imajinasi yang terbangun lebih dari 20 tahun lalu itu, Reformasi? Demi tegaknya ‘kediktatoran investor’ (Bag. 1) dalam arti luasnya? Apa yang akan dilakukan demi tegaknya imajinasi ‘Little Empire’, sebuah ‘pakta dominasi sekunder’ dalam bayang-bayang sebuah ‘pakta dominasi primer’, Empire-nya Negri dan Hardt itu? Sebuah ‘rejim campuran’ yang sebenarnya adalah soal batas: batas antara dinamika [‘monarki/tirani’ beserta ‘aristokrasi/oligarki’] dengan [‘demokrasi’]? Yang salah satu contoh kongkretnya: PT 20% itu? Apa yang akan dilakukan untuk ‘mempertahankan’ –minimal, keterbelahan yang sudah ‘sukses dimainken’ itu? Apa sih ‘tugas’ para buzzerRp itu? Setelah yang ‘sukses membelah’ itu undur diri dari hiruk-pikuk kepublikan? ‘Mengulur’ waktu sehingga ‘pintu gerbang’ Little Empire itu bisa terbuka lebar-lebar? Layaknya rombongan ‘tentara bayaran’ yang menurut Machiavelli pada saatnya memang harus diganti oleh ‘yang tidak bayaran’? Jika ingin ‘selamat’? Pintu gerbang Little Empire menjadi sudah terbuka lebar-lebar dengan siapnya pengawalan dari yang pegang senjata? Masuk pada ‘fase stabilisasi rejim’-nya? Tentu imajinasi-imajinasi liar di atas masih perlu diuji oleh imajinasi-imajinasi lainnya, atau dengan realitas yang berkembang. Atau yang potensial berkembang. Tidak masalah, karena mestinya memang begitu. *** (17-02-2022)