www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

26-5-2018

Sekitar lima tahun lalu kamus bahasa Spanyol edisi terakhir menambahkan kata baru, ‘inmessionante’, yang artinya: (1) perfect way to play football, an unlimited capacity for self improvement, (2) describes the best player of all time. Kata baru tersebut tak lepas dari sepak terjang Lionel Messi, mega-bintang FC Barcelona asli Argentina.

 

 

 

 

 

 

 

 

Hampir sembilan tahun lalu, dalam kolom majalah Tempo Eep Saefulloh Fatah juga mengusulkan sebuah kata baru, ‘rendra’. Kata baru tersebut merujuk sepak-terjang WS Rendra dalam kazanah budaya di Indonesia. Dan sekaligus sebagai bentuk penghormatan bagi almarhum. Eep menuliskan,

Sebagai kata sifat, “rendra” bermakna sebagai seseorang atau sekelompok orang yang punya keyakinan teguh akan kebenaran yang ia atau mereka perjuangkan serta pandai menjaganya lantaran menolak menjadi pecundang[1]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada tahun 1973 –empatpuluh lima tahun lalu, Robert Levy dalam penelitian tingkat bunuh diri di Tahiti, mengintrodusir istilah hipokognisi (hypocognition). Ketika orang-orang Tahiti yang ditelitinya mengalami kehilangan yang begitu menyakitkan, ditemukan oleh Levy bahwa mereka tidak mampu berduka-cita dalam waktu yang lama. Tidak ada istilah atau konsep yang menggambarkan emosi tersebut, dan perasaan duka cita dan penderitaan yang mendalam itu hanya tergambarkan secara samar-samar sebagai ‘sakit’ atau ‘perasaan aneh’ saja.`

Mencermati hidup politik hampir sepuluh tahun terakhir, dan terutama empat tahun terakhir, ranah politik semakin disesaki oleh kebohongan-kebohongan. Kebohongan yang tidak hanya vulgar, tapi nyaris masuk jurang tanpa batas. Sejak ‘gerhana mobil Esemka’[2] bertahun lalu sampai bagaimana janji-janji kampanye Pilpres 2014 yang terlalu banyak diingkari. Dan kita seperti jatuh dalam keadaan ‘hipokognisi’ untuk mendiskripsikan tingkah-polah politisi yang seperti itu. Mau disebut sebagai ‘penipu patologis’ rasanya terlalu ‘teknis-medis’. Melihat usulan Eep di atas yang mengusulkan kata ‘rendra’ untuk ‘seseorang atau sekelompok orang yang punya keyakinan teguh akan kebenaran yang ia atau mereka perjuangkan serta pandai menjaganya lantaran menolak menjadi pecundang’, ada usul untuk kosakata baru bagi ‘politisi yang berbohong berkali-kali dan tetap merasa paling bersih dan benar’? Jika ada usul, mohon dikirim ke Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, siapa tahu memperkaya khazanah bahasa kita .... *** (26-5-2018)

 

[1] Eep Saefulloh Fatah, Rendra, Merendra, Munir, Memunir, Majalah Tempo, 28 September 2009, Rubrik Bahasa

[2] Lihat, https://www.pergerakankebangsaan.com/003-Dari-GMT-ke-GMET/

Inmessionante

gallery/messi-dictionary
gallery/rendra
gallery/esemka