www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

19-06-2022

Memang Debord sampai meninggal ia tidak sempat menikmati luasnya jaringan internet, tetapi ia pastilah melihat bagaimana yang disebut Marx sebagai fictitious capital itu berkembang meraksasa, selain ‘real capital’ dan ‘money capital’. Bahkan di sekitar kematian Debord, volume perdagangan di pasar keuangan itu paling tidak sudah dua kali lipat dibanding dengan volume perdagangan ‘sektor riil’. Apa yang ditulis Debord, terlebih dalam Comments (1988) lebih sebagai gambaran bagaimana kapitalisme dengan dominasi meraksasanya fictitious capital itu akan mempengaruhi ‘bangunan atas’. Atau katakanlah, bagaimana dinamika ‘basis’ itu ber-‘eksternalisasi’ dan kemudian mengalami ‘obyektifikasi’-nya di ‘bangunan atas’, selanjutnya akan mengalami ‘internalisasi’ pada kebanyakan orang. Kebanyakan orang yang sudah menjadi bagian-lekat dari ‘masyarakat konsumen’ itu. Maka dikembangkanlah bermacam ‘taktik’ seiring dengan ‘nuansa’ yang berkembang. ‘Berselancar’-lah mereka di atas gerak gelombang kapitalisme ini, terutama dalam hal ini adalah soal bagaimana untuk mengendalikan ‘yang banyak’, atau sebenarnya di mata ‘mereka’, ‘sisa’-nya, the rest. ‘Yang sedikit’ kemudian akan dikendalikan juga sebagai bagian dari ‘strategi’, baik jaman old maupun now akan diserap masuk ke dalam ranah ‘ke-bangsawan-an’ itu. Jaman old, diserap melalui jalur A-B-G misalnya, jaman now lebih ‘ugal-ugal-an’.

Perang di Ukraina, kedaruratan iklim, pandemi, dan juga sebenarnya menggeliatnya industri di China bisa kita hayati sebagai cermin besar bagi meraksasanya fictitious capital ini. Rute ‘uang-uang’ yang bahkan uang-nya saja tidak bisa diraba itu seakan menemui ‘batas’ kemampuannya ketika bermacam krisis kongkret dan brutal semakin mengancam hidup manusia. Maka rute uang-barang/jasa-uang sebaiknya ‘ditengok’ lagi dengan sungguh serius. ‘Ditengok’ serius dengan selalu memperhitungkan ‘semangat jaman’ yang sedang berkembang. De-industrialisasi yang terus berjalan itu haruslah menjadi salah satu perhatian utama, misalnya. ‘Ngibul’ besar soal pertanian, soal akan memuliakan petani misalnya, dalam konteks ‘jaman bergerak’ ‘ngibul’-nya itu bisa dikatakan juga sebagai ‘penjerumusan’ hidup bersama pada kegelapan. Sadar atau tidak. Sungguh orang semacam itu telah membawa hidup bersama pada kegelapan. Dan seluruh ‘taktik’ yang mendasarkan diri pada nuansa yang terbangun dari dinamika ‘fictitious capital’ bukan lagi sebuah ‘pilihan cerdas’, tetapi adalah sebuah laku ugal-ugalan yang justru menggiring hidup bersama pada kegelapan. *** (19-06-2022)

Pada Awalnya Adalah 'Revolusi Mental' (5)