www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

29-05-2021

Apa yang ada di benak Kang Marhaen ketika ada Menteri memboyong anak buahnya untuk bekerja dari hotel mewah di Bali sono? Padahal kantor, rumah tempat tinggal ada di Jakarta atau sekitarnya itu? Di tengah-tengah dipotongnya penghasilan PNS untuk ngirit-ngirit-an itu? Di tengah kesulitan ekonomi yang sudah membelit selama setahun terakhir ini? Apakah Kang Marhaen tidak boleh berharap ketua wakil rakyat itu supaya menegur menteri tidak mutu itu? Ketua wakil rakyat yang cucunya Bapak Marhaen itu? Padahal: pro rakyat ... pro rakyat ..., katanya. Apa yang ada di benak Kang Marhaen ketika mendengar dari berita bantuan sosial bagi saudara-saudara senasibnya itu ternyata dikorupsi. Apalagi dikorupsi oleh ‘marheanis’ lainnya. Tenaga kerja asing begitu mendapat karpet merahnya sementara pengangguran semakin meningkat. Apa yang ada di benak Kang Marhaen ketika sepetak tanah sawahnya mau panen malah kemudian terberitakan akan impor beras gila-gilaan. Juga para petani garam. Apa yang ada dibenak Kang Marhaen ketika PPn direncanakan jadi 15% dan pengemplang pajak malah dapat ampunan? Apa yang di benak Kang Marhaen saat ekonomi masih kembang-kempis masih saja ada yang mimpi bangun ibukota baru? Dan banyak lagi. Apa yang akan dikatakan oleh Kang Marhaen jika ia ditanya Kang Survei: “Mengapa hal-hal itu terjadi?” Dan (1) Karena soal Pancasila? Jawab Kang Marhaen (KM): “Tidak, ora Cuk ...!” Kang Survei (KS): “(2) Karena soal NKRI?” KM: “Ora Cuk!” KS: “(3) Soal Harga Mati?” KM: “Ora!” KS: “Soal Marhaen Jaya?” KM: “Ndas-mu!” KS: “Lha soal opo Kang?” KM: “Soal D-K-T!!” KS: “Opo kuwi Kang?” KM: “Duwit-konthol-tempik, cuk!” KS: “Ngono yo Kang?!” KM: “Lha .. opo manèh Cuk?!” KS: “Terakhir Kang ...” KM: “Opo manèh Cuk ...” KS: “Sebut dengan dua kata untuk menggambarkan situasi seperti ini, terutama bagi Kang Marhaen.” KM: “Asu kabèh Cuk.” KS: “Itu tiga kata Kang.” KM: “Asu kabèh.*** (29-05-2021)

Marhaen Lives Matter!