www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

03-11-2018

Bagaimana me-manipulasi orang dengan kesadaran transitif-kritis ini? Tentu tidak mudah karena dalam kesadaran transitif-kritis ditandai oleh kematangan menafsir masalah, keterangan-keterangan yang bersifat magis digantikan oleh prinsip sebab-akibat.[i] Isu yang munculpun adalah perubahan sistem yang tidak adil, bukannya pembaruan atau penghancuran individu-individu tertentu.[ii] Tidak mudahnya memanipulasi orang atau kelompok dengan level kesadaran transitif-kritis ini membuat strategi mlipir-pun menjadi salah satu pilihan, mlipir melalui otak-atik hasrat, terutama hasrat yang ngendon di dada dan bawah pusar.

Gerak jiwa atau hasrat menurut Platon dapat dibedakan menjadi nous logistikon (terkait dengan pengetahuan, nalar) –ngendon di kepala, thumos (kebanggaan, kebesaran, nama baik, keberanian) –di dada, dan epithumeia (seks, uang-kekayaan, makan-minum)- bawah pusar. Dengan sebagian besar mengambil jalur senyap, manipulasi yang bisa mengusik nama besar atau nama baik misalnya, kesadaran kritis itu-pun bisa takluk. Atau terkait dengan kekuatan uang yang gigantis, atau bahkan skandal seks misalnya. Bermacam cara, mulai dari sandera kasus sampai dengan tawaran yang diperkirakan tidak akan mudah menolaknya.*** (03-11-2018)

 

[i] Paulo Freire, Pendidikan Yang membebaskan, Penerbit MELIBAS,  2001, hlm. 21

[ii] William A. Smith, Conscientizacao, Tujuan Pendidikan Paulo Freire, Pustaka Pelajar, 2001, hlm. 80

Manipulasi di Tiga Lapangan (3)

 

gallery/freire
gallery/freire2

Paulo Freire