www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

05-9-2018

One or two years more, then Anwar can take over,” says Dr M, demikian diberitakan oleh Bloomberg, 15 Mei 2018,[1] kira-kira satu minggu setelah pemilihan umum Malaysia, 9 Mei 2018. Kemenangan Mahathir -tentu banyak faktor penting lainnya, tidak lepas dari video cantik bahan kampanyenya, yang salah satunya menampilkan bagaimana ia telah membuat kesalahan di masa lalu dan tentu Dr M menyesalinya. Tanpa stuntman ternyata bisa juga dibuat tampilan video yang menyentuh, dan tentu saja berkelas. Bukannya kita tidak bisa buat video berkelas, tetapi kadang mau-maunya ‘juragan’ yang kebetulan tidak berkelas memang bisa ‘merusak suasana’.

Berbuat salah yang berujung pada sebuah ‘penyesalan politik’ dalam posisi Mahathir di masa lalu salah satunya mungkin adalah dalam hal dukung-mendukung, dan bagi Mahathir tentunya masalah dukung-mendukung terkait dengan penerusnya. Dan puncaknya adalah penyesalan terkait Najib Razak, Perdana Menteri yang dirasakan tidak hanya jauh dari harapan, tetapi sudah terjerumus dalam mempertaruhkan maruah negara-bangsanya. Poros Beijing-Kuala Lumpur itu semakin dirasakan Mahathir akan menenggelamkan Malaysia.

Ketika menghadap krisis ekonomi 1997/1998 yang di Indonesia berujung turunnya Pak Harto, Dr M mengambil keputusan berani dan kemudian terbukti ampuh dan menyelamatkan Malaysia terhindar dari lubang keterpurukan. Tidak kecil harga yang harus dibayar Dr M, salah satunya ia harus memecat Wakil Perdana Menteri yang saat itu dipegang oleh Anwar Ibrahim, tokoh muda yang sebenarnya digadang-gadang Mahathir. Perbedaan tindakan politik-lah yang menyebabkan Dr M harus memecat Anwar Ibrahim. Dan tentu bukan ini penyesalan Mahathir.

Ketika Anwar Ibrahim tersangkut kasus sodomi bertahun setelah Malaysia keluar dari krisis 1997/1998, Dr M seakan membiarkan kasus itu berjalan begitu dalam menenggelamkan Anwar Ibrahim, meski dalam pengadilan sulit dibuktikan kebenarannya. Dengan latar belakang penyesalan politik yang memuncak pada Najib Razak, mungkin di hati terdalamnya Dr M juga menyesali terkuburnya potensi emas Anwar Ibrahim meski Mahathir tidak pernah sekalipun mengeluarkan ‘fatwa’ terkait dengan kasus Anwar Ibrahim itu. Dan itulah mungkin kemudian penyesalan politik terakhirnya mewujud pada kutipan di awal tulisan ini: “One or two years more, then Anwar can take over,” says Dr M. ***

(05-9-2018)

[1] https://www.freemalaysiatoday.com/category/nation/2018/05/15/one-or-two-years-more-then-anwar-can-take-over-says-dr-m/?fmt=1

 

Penyesalan Dr M

gallery/mahathir2