www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

25-01-2023

Rencana penambahan usia pensiun dari usia 62 ke 64 di Perancis sono akhir-akhir ini menuai penolakan besar-besaran. Lebih dari satu juta demonstran turun ke jalan melakukan protes dan penolakan, demikian terberitakan di berbagai media. TV Perancis, France24, mengangkat berita tersebut dengan judul Born to Revolt? Tentu ada alasan-alasan kuat mengapa judul itu dipakai. Dan bukan untuk melihat apakah itu benar atau tidak komunitas di sono itu memang ‘lahir untuk revolusi’, tetapi apakah mungkin ada komunitas yang terberitakan dengan judul ‘lahir untuk menjilat’? Atau ‘lahir untuk menipu’? Atau ‘lahir untuk menelikung integritas ilmiah’? Atau ‘lahir untuk asal njeplak’? Atau ‘lahir untuk tidak mau bertanggung jawab’? Atau ‘lahir untuk sok-sok-an”? Atau ‘lahir untuk suka menerabas’? Atau ‘lahir untuk meremehkan mutu’? Atau bahkan, ‘lahir untuk menjadi kacung’?

Mengapa bertanya seperti di atas? Karena menurut Mangunwijaya, “sifat, watak, wajah, dan suasana suatu bangsa ditentukan langsung oleh derajat kemampuan, seni, dan efektifitas bangsa itu dalam mengendalikan kekuasaan.”[*] *** (25-01-2023)

 

[*] Y.B. Mangunwijaya, Pasca-Indonesia Pasca Einstein, Kanisius, 1999, hlm. 302

Born to Revolt?