www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

15-12-2022

EHM, Economic Hit Man sudah dibuka oleh John Perkins (2004), dan soal informational guerrila ditulis oleh Manuel Castells menunjuk sepak-terjang Zapatista dalam menggunakan jaringan internet sejak tahun 1990-an dalam perjuangannya. IHM, Informational Hit Man bisa kita bayangkan mirip dengan informational guerrila-nya Zapatista, tetapi ini dalam posisi ‘kontra’-nya. Ideologinya adalah siapa bisa bayar, dan dia akan lakukan seperti yang dilakukan oleh Zapatista tapi isinya terutama adalah penghancuran. Atau sesuai pesanan seperti yang dilakukan dalam skandal Cambridge Analytica itu. Sebenarnya soal EHM, IHM, dan juga tentu hit-man di ranah kekuatan kekerasan sudah ada sejak dulu, hanya saja soal IHM sekarang ini bahkan satu-jempol-pun bisa membuat dinamika kohesi sosial bergejolak. Bahkan jika dibanding EHM, IHM bisa-bisa jauh di bawah ‘standar’ EHM. Bisa-bisa cukup bermodal fanatisme saja. Dan bahkan pula bisa-bisa ia sungguh tidak sadar sedang menggoncang kohesi sosial yang sudah terbangun.

Maka ketika ‘langit-langit-suci-sekuler’ itu menjadi begitu rapuhnya karena polah-tingkah para IHM ini, dan kohesi sosial semakin retak pula maka bermacam ‘jalan-pintas’ akan ditempuh demi hadirnya ‘langit-langit-suci’ yang mampu memberikan rasa aman, apapun itu. Tetapi apa sebenarnya ‘langit-langit-suci-sekuler’ yang dapat menjaga kohesi sosial? Jika mengikuti Thomas Hobbes, kiranya itu adalah ‘kesepakatan-kesepakatan bersama’. Kesepakatan yang dibangun dari bermacam janji-janji. Janji-janji yang secara diam-diam sebenarnya adalah juga sebuah harapan. Harapan yang merupakan sebuah ‘pulau kepastian’ di tengah-tengah gejolak samudera ketidak-pastian. Harapan yang dibangun bersama berdasarkan bermacam janji yang terlontar dari pikiran-mulut manusia-manusia konkret.

Maka berkembangnya peradaban suatu komunitas, yaitu melalui respon terhadap bermacam tantangan, tidaklah berangkat dari nol. Tetapi berangkat dari janji-harapan yang disepakati dan diuji-kembangkan ketika bermacam tantangan hadir di depan mata. Ketika kesepakatan-kesepakatan diingkari maka hidup bersama perlahan akan terhayati seperti ketidak-pastian di tengah-tengah samudera ketidak-pastian. Suasana chaos-pun perlahan akan menelusup sebagai atmosfirnya hidup bersama. Jadi sebenarnya bukan soal IHM atau ‘teroris-informasional’ penyebab utama kohesi sosial menjadi bergejolak, tetapi adalah diingkari-nya bermacam kesepakatan bersama. Diingkarinya janji-janji yang sudah dilontarkan. Ngibul-nya kekuasaan yang sudah tak tahu batas itulah sebenarnya perusak utama kohesi sosial. Dan itulah mengapa suasana ‘kerajaan’ yang sedang dibangun. Raja tak perlu ‘bersepakat’ dengan rakyat. Karena raja adalah juga ‘langit-langit-suci’ yang akan memberikan rasa aman bagi rakyatnya. Katanya, dulu. *** (15-12-2022)

Dari EHM ke IHM?