www.pergerakankebangsaaan.com

gallery/eye

26-10-2022

Di awal abad Revolusi Informasi,wikipedia’ menyeruak di dunia internet, tahun 2001. Sebuah ensiklopedia berbasis komunitas. Membuat sebuah ensiklopedia dengan modus ‘keroyokan’ bukanlah hal baru. Sering banyak yang terlibat dalam pembuatan suatu ensiklopedia. Yang membedakan ‘wikipedia’ dengan ensiklopedia lain terkait dengan ‘keroyokan’-nya itu adalah kemudahan dan keluasannya. Seakan tidak ada batas. Maka pada awal-awal perjalanan ‘wikipedia’, ada satu kritik muncul, kekhawatiran akan merebaknya suatu ‘hegemoni kaum amatir’. Meski kritikan nampak dengan nuansa arogan, tetapi pihak ‘wikipedia’ menaruh perhatian serius tentang hal ini. Perbaikan-perbaikan soal isi ini terus dilakukan, sampai sekarang.

Menurut Manuel Castells, power dalam praktek akan tidak lepas dari berkembangnya modus komunikasi. Pada awal abad 20 ketika modus komunikasi man-to-mass, melalui segala barang cetak, radio. film, dan televisi, dan juga teknologi pengeras suaranya, sedang merangkak menuju puncak, maka kemudian juga dikenal apa itu Komite Creel yang membuat rakyat AS sono waktu itu, dari apatis terhadap kecamuk Perang Dunia I, menjadi begitu keranjingan ikut terlibat dalam perang di daratan Eropa sana itu. Juga saat Perang Dunia II, kita mengenal Goebbels dari pihak Nazi. Macam-macam. Bagaimana dengan Abad Informasi seperti sekarang ini, ketika modus komunikasi mass-to-mass melalui jaringan internet seakan sedang merangkak ke puncaknya? Bagaimana olah-kuasa akan menampakkan diri? Akankah ‘hegemoni kaum amatir’ akan semakin telanjang?

Apakah politik dalam rejim demokrasi ‘rentang-skala’-nya ada pada soal ‘amatir’ dan ‘profesional’? Bukankah dengan merebaknya modus komunikasi mass-to-mass ini adalah kesempatan bagi ‘rakyat-biasa’ untuk juga berperan dalam politik? Tidak hanya urusan para elit saja? Politik dalam rejim demokrasi ini, bukanlah semacam ‘republik wiki’, yang kemudian ada yang mempermasalahkan soal ke-amatiran atau ke-profesionalan. Meski dalam praktek nuansa itu juga seakan membayang terus. Jika bukan rentang skala ‘amatir-profesional’, lalu rentang skala apa yang bisa kita pakai?

Carl von Clausewitz (1780-1831) menegaskan bahwa soal politik tidak akan lepas dari bayang-bayang perang. Dan berangkat dari ini pula kita bisa membuat ‘rentang-skala’ untuk menggantikan rentang-skala ‘amatir-profesional’ seperti ada dalam ‘republik wiki’. Katakanlah, politik yang sadar akan bayang-bayang perang dan yang tidak. Atau kalau memakai kata-kata Rutledge dalam suratnya pada John Jay (24 November 1776), beberapa tahun sebelum Clausewitz lahir: “A pure democracy may possibly do, when patriotism is the ruling passion; but when the State abounds with rascals, as the case with too many at this day, you must suppress a little of that popular spirit.” Dalam horison patriotisme, politik akan selalu sadar akan bayang-bayang yang selalu lekat dengan dirinya: perang. Dalam horisonnya kaum rascals, ia sama sekali tidak paham akan lekatnya bayang-bayang perang dalam politik. Kaum rascals bisa kemudian menjadi semau-maunya –tanpa beban, tidak peduli lagi apa yang sedang dipertaruhkan kecuali perut-perutnya sendiri.

Maka kaum rascals misalnya, tidak akan segan-segan untuk melakukan bermacam fitnah secara membabi-buta. Sudah tahu bahwa fitnah-fitnah di era digital ini akan dengan mudah segera terbongkar, masih saja terus diulang-ulang, tanpa-beban. Dalam waktu tidak lama misalnya, foto-foto editan itu segera saja terbongkar dengan netizen menyodorkan foto aslinya. Atau narasi-narasi ngawur terhadap suatu peristiwa, segera saja dapat diketahui peristiwa itu ada dalam konteks tertentu. Jauh atau bahkan bertolak belakang dari narasi mbèlgèdès yang diunggah. Atau ‘drama-drama’ murahan yang dibuat untuk menyudutkan pihak lain, segera saja juga terbongkar. Atau juga polah-pongah para buzzerRp yang seakan ‘kebal-hukum’ itu. Terlalu banyak ‘tehnik-politik’ yang mengandalkan bermacam kemudahan-digital, justru muncul seakan melupakan lekatnya politik dengan perang. Dan itulah ‘kerjaan’-nya kaum yang lebih mendekat pada ‘rentang-skala’ ke-rascals-an. Sama sekali menjauh dari ujung patriotisme. Mereka tidak pernah ‘bermain dengan sungguh-sungguh’, tetapi lebih ‘mempermainkan permainan’.

Tetapi apapun itu, adanya kaum rascals, kaum bajingan, akan selalu ada dalam suatu hidup bersama. Seakan mereka-mereka hadir di luar kendali kita. Masalah akan menjadi runyam dan semakin tak terkendali ketika justru negara juga berperilaku tak jauh dari kaum rascals itu. Bangsat-lah. *** (26-10-2022)

(Bukan) Republik Wiki